Mengatasi Sakit Kepala Akibat Efek Samping Vaksin Covid
Indonesia sudah berada dalam masa pandemi selama lebih dari satu tahun, dan hingga kini kasus infeksi virus COVID 19 beserta angka kematiannya terus mengalami kenaikan hingga pada level yang mengkhawatirkan. Tidak heran bila akhirnya berbagai kota di Indonesia kembali menerapkan pembatasan mobilitas yang menghimbau masyarakat untuk tetap di rumah saja, tidak berkerumun di tempat umum sampai diberlakukannya jam malam. Langkah pembatasan sosial ini sayangnya tidak akan efektif bila masyarakat yang berada dalam komunitas tidak melindungi dirinya dengan cara melakukan vaksinasi COVID 19.
Vaksin merupakan antigen berupa virus yang sudah dilemahkan sehingga tidak berbahaya jika dimasukkan ke dalam tubuh untuk merangsang munculnya kekebalan tubuh alami terhadap penyakit tertentu, sehingga ketika ada virus yang sebenarnya hendak masuk ke dalam tubuh sistem imun ini bisa langsung mengenalinya dan melakukan perlawanan 1,2. Dengan demikian, pemberian vaksin ini dimaksudkan untuk menekan dan mengendalikan penularan virus dengan membentuk herd immunity, yaitu kekebalan kelompok yang secara tidak langsung akan melindungi golongan yang tidak bisa menerima vaksin, seperti anak-anak, lansia dan orang dengan penyakit penyerta, sehingga bisa tetap sehat dan aman seperti yang lain 1,2.
Sayangnya, ada beberapa orang yang enggan menerima vaksin ini salah satunya dengan alasan takut akan efek samping vaksin covid yang berpotensi muncul. Sebenarnya, efek samping yang dirasakan setelah menjalani vaksinasi adalah hal yang wajar karena merupakan respon tubuh ketika ada benda asing yang masuk. Bahkan selain vaksin COVID 19 pun akan memberikan efek yang sama pula mengingat tubuh yang sehat dan normal memang harus bereaksi saat mendeteksi zat lain yang sebelumnya tidak ada di dalam metabolisme. Beberapa reaksi yang sering muncul dan dikeluhkan para penerima vaksin antara lain 1,2 :
Reaksi Lokal
Reaksi lokal merupakan reaksi atau efek samping yang dirasakan di area yang disuntik dan sekitarnya. Reaksi ini biasanya bukan hanya bisa dirasakan namun juga dilihat dengan mata telanjang. Beberapa efek yang masuk dalam kategori ini adalah rasa nyeri, kemerahan dan juga bengkak. Ketiga keluhan inilah yang kemudian membuat sebagian penerima vaksin mengeluhkan sensasi rasa kebas dan ngilu di lengan yang disuntik 2.
Namun tidak masalah, reaksi lokal adalah hal yang sangat lumrah dan bisa ditangani dengan mudah yaitu dengan memberikan kompres dingin di area yang sakit serta mengonsumsi obat penghilang rasa sakit jika memang nyeri yang dirasakan di lengan mengganggu. Selain itu, ketika lengan terasa nyeri begini ada baiknya Anda tidak melakukan kegiatan fisik seperti mengangkat barang dengan bobot yang berat karena hanya akan menambah sakitnya dan memperparah bengkak yang dirasakan. Sebisa mungkin istirahatkan lengan untuk sementara waktu sampai nyeri dan bengkak mereda.
Reaksi Sistemik
Jika reaksi lokal terlihat pada area lengan yang disuntik, maka dampak dari reaksi sistemik ini lebih pada respon tubuh ketika ada benda asing masuk dalam metabolisme. Sama halnya seperti reaksi sebelumnya, efek samping sistemik ini juga merupakan hal yang wajar karena menunjukkan tubuh memberikan respon seperti yang seharusnya. Reaksi sistemik yang paling sering dirasakan adalah demam setelah vaksin covid dari ringan hingga sedang, nyeri otot di seluruh tubuh, nyeri sendi, badan tidak bertenaga, lebih sering lapar, mengantuk dan juga sakit kepala 2.
Untuk mengatasi efek sistemik secara umum biasanya petugas medis tempat Anda melakukan vaksinasi akan memberikan multivitamin dan juga pereda nyeri jika timbul rasa nyeri. Pemberian obat ini untuk meredakan nyeri yang dirasakan.
Reaksi Lain
Selain dua jenis reaksi di atas, penerima vaksin juga bisa mengalami keluhan lain pasca vaksin yang mengarah ke reaksi alergi. Alergi yang mungkin ditimbulkan meliputi anafilaksi, oedem, urtikaria dan juga pingsan. Untuk mengantisipasi reaksi alergi berlebihan tenaga medis akan menanyakan di awal apakah Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu yang harus diketahui. Selain itu, untuk melakukan observasi reaksi tingkat yang lebih berat, sehabis vaksin Anda diharuskan berada di tempat selama 30 menit baru kemudian diperbolehkan pulang 1,2.
Dari ketiga kelompok efek samping di atas, bisa dibilang yang paling umum dirasakan adalah golongan sistemik terutama sakit kepala. Meskipun wajar, namun bagi sebagian orang yang punya resistensi rendah terhadap nyeri, sakit kepala bisa sangat mengganggu dan bahkan menghentikan kegiatan yang seharusnya dilakukan. Kalau sudah begini, memang ada baiknya untuk break sebentar dari aktivitas lalu duduk santai dan meminum air putih supaya tubuh terhidrasi 2 dengan baik mengingat faktor kurangnya kadar cairan tubuh juga dapat menambah rasa sakit kepala.
Apabila sakit kepala dan demam terjadi akibat reaksi vaksin covid pertama, minumlah obat cepat redakan nyeri dengan parasetamol dan juga kafein dimana kombinasi tersebut bekerja bersama-sama untuk meringankan sakit kepala gak pake lama. Dengan demikian, efek samping vaksin COVID 19 ini bisa diredakan dengan cepat. Bila setelah 5 hari rasa sakit tidak berkurang, segera hubungi dokter.
Vaksin COVID 19 dan vaksin lainnya pasti memberikan efek samping pada tubuh sebagai tanda sistem imun bereaksi melawan virus yang dilemahkan. Mengingat ini adalah hal yang wajar dan manfaat vaksin sendiri jauh lebih besar daripada efek samping yang dirasakan, maka tidak perlu takut dan ragu untuk datang ke pusat pelayanan kesehatan terdekat untuk melakukan vaksinasi 2.
LMR-CH-20210706-01
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi :
- Vaksinasi Covid-19 DKI Jakarta, diakses pada 24 Juni 2021 dari https://corona.jakarta.go.id/id/vaksinasi
- FAQ Seputar Pelaksanaan Vaksin Covid-19, diakses pada 24 Juni 2021 dari https://kesmas.kemkes.go.id/