Cek Penyebab Kenapa Sering Sakit Kepala
Sakit kepala sering kambuh? Jika iya, maka wajar jika kondisi tersebut memicu pertanyaan kenapa seseorang sering mengalami sakit kepala. Sakit kepala merupakan keluhan yang sering dialami baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. Ada berbagai jenis sakit kepala yang sering terjadi, misalnya seperti, sakit kepala tipe tegang, migrain dan sakit kepala tipe cluster (1).
Gejala yang ditimbulkan dapat beragam, mulai dari yang ringan hingga berat. Namun, jika sakit kepala tidak ditangani dengan baik, gejala yang ditimbulkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab utama mengapa gejala ini sering datang tiba-tiba. Cari tahu jawaban kenapa sering sakit kepala dan cara meredakannya dengan cepat di bawah ini.
Perbedaan Sakit Kepala Primer dan Sekunder
Berdasarkan penyebabnya, ada 2 kategori sakit kepala yaitu primer dan sekunder (2).
- Sakit kepala primer: Terjadi tanpa disebabkan penyakit lain.
- Sakit kepala sekunder: Sakit kepala yang disebabkan penyakit lain.
Penyebab Kenapa Sering Sakit Kepala
Beberapa penyakit yang mampu menimbulkan sakit kepala, yaitu:(2)
- Cedera kepala. Adanya trigger seperti benturan pada bagian kepala dan leher, terutama saat kecelakaan, bisa menyebabkan terjadinya sakit kepala.
- Kelainan pembuluh darah otak. Contohnya seperti aneurisma (pelebaran pembuluh darah) dan malformasi arteri vena otak (kelainan jaringan sejak lahir).
- Kelainan struktur kepala. Salah satu penyebab kenapa sering sakit kepala yakni kelainan pertumbuhan pada janin (malformasi chiari) di mana struktur tulang tengkorak dapat menekan bagian otak sehingga memicu gejala sakit kepala.
- Efek penggunaan zat kimia. Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang dan dengan dosis berlebihan, bisa menciptakan gejala sakit kepala sebagai efek samping obat.
- Serangan infeksi. Infeksi seperti flu, COVID-19, infeksi telinga bagian tengah serta radang selaput otak juga berpotensi menimbulkan gejala sakit kepala.
- Gangguan mental. Faktanya, masalah psikologis juga bisa berpengaruh pada kondisi fisik seseorang. Hal ini bisa terjadi pada penderita panic attack (serangan panik).
Faktor Lain Kenapa Sering Sakit Kepala
Selain itu, terdapat beberapa penyebab kenapa sering sakit kepala lainnya yang dialami seseorang:(3)
- Faktor nutrisi, seperti pola makan tidak teratur, kekurangan asupan cairan dan konsumsi alkohol serta MSG;
- Hormonal, mencakup menstruasi, ovulasi, penggunaan KB oral dan terapi pengganti hormon;
- Faktor lingkungan, seperti cuaca, dan rokok;
- Faktor lainnya seperti stress, gangguan tidur dan kelelahan.
Mengenal Sakit Kepala Migrain, Tipe Tegang dan Cluster
Sakit kepala adalah musuh yang tak terduga, karena Ia bisa datang tanpa diundang dan menimbulkan rasa sakit yang tidak dapat ditoleransi. Ada berbagai jenis sakit kepala, masing-masing dengan gejala yang berbeda-beda. Nah, perbedaan ini bisa dilihat dari lokasi, frekuensi, durasi, tingkat keparahan, dan rasa sakitnya:
Cara Cepat Redakan Sakit Kepala dengan Minum Obat
Sakit kepala seringkali datang tanpa diundang, namun hendaknya tak perlu khawatir karena ada berbagai cara untuk meredakan gejala sakit kepala. Beberapa obat-obatan yang dapat digunakan seperti:
- Parasetamol merupakan obat yang bekerja sebagai pereda nyeri (1) dan bisa dibeli secara bebas di apotek. Obat ini juga tersedia dalam bentuk kombinasi dengan kafein yang terbukti dapat mempercepat kerja dari parasetamol (5) untuk meredakan sakit kepala dengan cepat dalam 15 menit.
- Propyphenazone, merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid yang berfungsi untuk meredakan nyeri. Selain itu, obat ini juga memiliki peran sebagai pereda demam. Propyphenzone tersedia dalam bentuk kombinasi dengan obat lain dan bisa dibeli secara bebas (7).
- Kombinasi Parasetamol, Kafein dan Propyphenazone, adalah obat yang berguna untuk mengatasi sakit kepala dengan cepat dalam 15 menit dan efektif dibandingkan sediaan obat pereda nyeri lain karena mengandung 2 bahan pereda nyeri serta kafein yang mampu mempercepat kerja dari parasetamol (8).
Tips Meredakan Sakit Kepala Tanpa Obat
Setiap jenis sakit kepala memiliki gejala dan penyebab yang berbeda. Namun, dalam mengatasinya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan selain mengonsumsi obat-obatan:
- Konsumsi makanan bergizi. Makanan yang memiliki kandungan folat, magnesium dan riboflavin dapat menurunkan risiko terjadinya sakit kepala (6). Selain itu, perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan serta hindari makanan ultra proses, contohnya makanan siap saji.
- Terapi biofeedback dan relaksasi. Jenis terapi yang dapat membantu mengenal bentuk stress dan mengelolanya agar respons tubuh menjadi terkendali. Terapi ini dapat membantu mengatasi sakit kepala yang disebabkan oleh stress (6).
- Terapi perilaku kognitif. Jenis terapi dengan membantu penderita memahami perilaku yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan cara mengubah sudut pandang terhadap hal tersebut (6).
- Melakukan fisioterapi. Fisioterapi juga dapat membantu meredakan gejala sakit kepala tipe tegang. Namun, perlu diketahui bahwa fisioterapi harus dilakukan oleh terapis yang sudah terlatih dan berpengalaman agar dapat memberikan hasil yang optimal (6).
- Latihan aerobik. Latihan aerobik juga dapat memiliki beberapa keuntungan, seperti mengatasi depresi, meningkatkan kekuatan fisik dan kualitas tidur serta menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan berat badan (6).
- Terapi akupunktur. Akupunktur merupakan jenis terapi yang bergantung pada keahlian terapis dan terdapat penelitian terbatas yang menyebutkan bahwa akupuntur efektif untuk menurunkan intensitas dan frekuensi dari sakit kepala (6).
Agar Sakit Kepala Tidak Mudah Kambuh
Mencegah sakit kepala agar tidak sering kambuh merupakan hal yang cukup penting dilakukan supaya penderita mampu beraktivitas harian secara normal dan tidak bergantung pada konsumsi obat-obatan pereda nyeri. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan sendiri di rumah:
- Menghindari pola makan yang tidak teratur. Pastikan mengikuti anjuran pola makan yang teratur yakni dengan 3 kali waktu makan dan cukupi kebutuhan nutrisi setiap harinya (1).
- Menjaga pola tidur agar tercukupi. Durasi tidur yang dianjurkan untuk orang dewasa yakni 7-8 jam per hari. Selain itu, hindari konsumsi kopi dan alkohol berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan tidur (1).
- Menghindari pemicu stress. Kondisi mental seseorang juga bisa menyebabkan sakit pada kepala, jadi tak ada salahnya untuk mulai berbenah dan mengelola stress (1).
- Lakukan olahraga rutin. Meluangkan waktu setidaknya 30 menit per hari mampu menjaga kebugaran tubuh serta mengurangi stress.(1)
- Jaga berat badan ideal. Pastikan untuk menjaga berat badan yang ideal, dengan memperhatikan Indeks Massa Tubuh (IMT) berada pada rentang nilai 18.5 - 22.9 (1).
Jika sakit kepala menyerang, segera konsumsi obat sakit kepala yang mengandung Parasetamol, Kafein, dan Propyphenazone yang dapat bekerja cepat dalam 15 menit. Tetap waspada dan jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika sakit kepala semakin parah atau tidak membaik dengan obat-obatan, serta tindakan pencegahan yang sudah dilakukan. Nantinya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui pasti penyebab kenapa sering sakit kepala dan memberikan langkah pengobatan yang tepat.
CH-20230224-02
Artikel ini ditulis oleh:
dr. Reynaldi Syarifu Rachman
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health
Referensi :
- Becker WJ, Findlay T, Moga C, Scott NA, Harstall C, Taenzer P. Guideline for primary care management of headache in adults. Can Fam Physician. 2015;61(8):670-679.
- Rizzoli P, Mullally WJ. Headache. The American Journal of Medicine. 2018;131(1):17–24.
- Wöber C, Wöber-Bingöl C. Triggers of migraine and tension-type headache. Handb Clin Neurol. 2010;97:161-172.
- Ahmed F. Headache disorders: differentiating and managing the common subtypes. Br J Pain. 2012 Aug;6(3):124-32.
- Renner B, Clarke G, Grattan T, et al. Caffeine accelerates absorption and enhances the analgesic effect of acetaminophen. J Clin Pharmacol. 2007;47(6):715-726.
- Steiner TJ, Jensen R, Katsarava Z, et al. Aids to management of Headache Disorders in primary care (2nd edition). The Journal of Headache and Pain. 2019;20(1).
- Team Cby MIMSONLINE. Propyphenazone. Propyphenazone: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/propyphenazone?mtype=generic. Accessed February 10, 2023.
- Kiersch TA, Minić M. The onset of action and the analgesic efficacy of Saridon®* (a propyphenazone/paracetamol/caffeine combination) in comparison with paracetamol, ibuprofen, aspirin and placebo (pooled statistical analysis). Current Medical Research and Opinion. 2002;18(1):18-25.