Sakit Kepala, Masuk Angin? Cari Tahu di Sini!
Udah sakit kepala, masuk angin pula. Duh, kalau sakit terus, kapan healing-nya? Tapi kalau dipikir-pikir, sebenarnya kenapa ya masuk angin dan sakit kepala sering datang bersamaan? Kira-kira, benarkah karena masuk angin, kita jadi sakit kepala? Nah, khusus untuk kamu yang sering merasa sakit kepala masuk angin, info di sini akan menjelaskan apa itu sebenarnya masuk angin, hubungannya dengan sakit kepala dan cara tercepat untuk mengatasinya.
Apa Itu Masuk Angin?
Meskipun ‘masuk angin’ umum digunakan di Indonesia dan jokes bapak-bapak menyebutnya sebagai ‘enter wind’, dunia medis sebenarnya tidak mengenal istilah ini. Tapi, biasanya masuk angin sering menunjukkan gejala seperti (1):
- Sakit Kepala.
- Kondisi badan terasa tidak nyaman.
- Badan pegal-pegal.
- Perut mual dan kembung.
Tak jarang, kondisi ini juga memicu rasa nyeri di kepala yang sangat mengganggu. Penyebabnya? Masuk angin sendiri dipercaya terjadi karena beberapa hal, seperti:
- Terlalu lama berada di luar ruangan ketika cuaca sedang dingin.
- Memakai baju yang lembab atau basah.
- Bisa juga karena telat makan.
Itulah kenapa, waktu masuk angin biasanya kamu disarankan untuk beristirahat dan mencari yang hangat-hangat, misalnya dengan memakai pakaian yang tebal, makan sup atau minum coklat panas.
Ternyata, Masuk Angin Bisa Sebabkan Sakit Kepala
Selain penyebab di atas, terkadang, masuk angin bisa terjadi ketika ada ketidakseimbangan jumlah gas di dalam tubuh, atau karena gas berkumpul hanya di tempat tertentu di tubuh, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan memicu gejala yang dianggap sebagai masuk angin (2,3).
Lalu, apa hubungan antara ketidakseimbangan gas ini dengan sakit kepala? Ketika gas di dalam tubuh tidak merata, ada beberapa hal yang mungkin terjadi dan mengakibatkan sakit kepala, contohnya seperti:
- Karena otak kekurangan suplai oksigen (2)
Selain membutuhkan berbagai nutrisi, otak juga membutuhkan oksigen dengan jumlah yang cukup supaya bisa bekerja secara normal. Masuk angin di kepala bisa terjadi apabila jumlah gas dalam tubuh tidak seimbang, otomatis pasokan oksigen yang seharusnya dibawa ke otak juga akan berkurang. Kurangnya suplai oksigen inilah yang kemudian membuat kepala terasa nyeri sebagai “alarm” bahwa ada yang tidak beres di sana. - Peningkatan volume darah ke otak (2)
Ketika suplai oksigen ke otak tidak lancar seperti di atas, tubuh memberikan respon dengan cara mengalirkan darah dengan volume lebih banyak ke bagian tersebut. Aliran darah yang meningkat ini tentunya tidak bisa diimbangi dengan ukuran kepala yang tidak bisa membesar (stretching) karena tidak memiliki sifat elastis. Alhasil, kepala rasanya seperti “tertekan” dan akhirnya timbul sensasi rasa nyeri yang disebut sakit kepala. - Kondisi medis tertentu (2,3)
Faktanya, meskipun masuk angin tidak diakui secara medis, namun ada kondisi kesehatan tertentu yang gejalanya mirip dengan masuk angin misalnya saja pilek (cold) dan selesma (penyakit ISPA). Istilah cold inilah yang lebih sering digunakan di dunia kesehatan sebagai pengganti dari masuk angin. Gejalanya sendiri cukup mirip, salah satunya adalah merasakan sakit kepala.
Tidak Semua Sakit Kepala Disebabkan Oleh Masuk Angin
Meski salah satu gejala masuk angin yang sering dirasakan adalah nyeri di kepala (mulai dari nyeri ringan sampai yang parah), namun tidak selamanya cinta itu indah, begitu juga dengan sakit kepala, tidak selalu berhubungan dengan masalah gas dalam tubuh. Terkadang, penyebab sakit kepala masuk angin juga bisa disebabkan oleh stress, postur tubuh yang salah atau bahkan kondisi medis seperti tekanan darah tinggi. Sakit kepala sendiri dibagi menjadi 2, yaitu primer dan sekunder: (4)
- Sakit kepala primer: Sakit kepala primer merupakan nyeri di kepala yang dipicu oleh gaya hidup, misalnya saja terlalu banyak mengonsumsi alkohol, jarang olahraga, kurang istirahat, perubahan siklus tidur secara mendadak, postur tubuh yang salah terlalu lama, kurang asupan nutrisi hingga stress. Biasanya, sakit kepala primer ini tidak diikuti oleh penyakit medis yang lebih serius, dan dapat mereda dengan sendirinya setelah mengonsumsi obat pereda nyeri (4).
- Sakit kepala sekunder: Gampangnya, sakit kepala sekunder ini merupakan gejala atau efek dari kondisi medis tertentu yang menjadi masalah utama. Contohnya saja ketika terjadi infeksi, cedera di kepala atau menjadi gejala dari penyakit yang lebih serius. Sakit kepala sekunder kadang tidak bisa diringankan dengan obat biasa, karena penyebab utamanya harus diobati terlebih dahulu (4).
Cara Mencegah Sakit Kepala Karena Masuk Angin
Semua pasti ada obatnya, termasuk masuk angin. Masuk angin yang sering disebut sebagai salah satu penyebab sakit kepala sebenarnya dapat dicegah atau diringankan gejalanya dengan beberapa cara mudah ini:
- Minum seduhan rempah (5)
Indonesia memang surganya tanaman rempah-rempah, termasuk pengobatan alami yang dapat digunakan untuk meringankan sakit kepala masuk angin. Rempah-rempah ini berkhasiat untuk membuat tubuh terasa lebih hangat, nyaman dan bahkan membantu mengeluarkan gas yang menumpuk di dalam tubuh. Kamu bisa mencoba resep wedang jahe yang dicampur dengan pala dan kayu manis.
Tapi, kalau kamu termasuk orang yang tidak tahan dengan rasa jahe, kamu bisa menggantinya dengan membuat teh lemon hangat yang diberi madu sebagai pemanisnya. Lemon berfungsi sebagai sumber vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sedangkan madu yang bersifat panas dapat membantu menghangatkan tubuhmu. - Pijatan ringan di titik tertentu sesuai saran medis (5)
Ada kalanya sakit kepala masuk angin diperparah dengan otot yang tegang di area tertentu. Dalam situasi ini cobalah memberikan pijatan ringan misalnya di dahi, tangan ataupun leher. Tekanan yang diberikan ketika melakukan pijatan dapat membantu mengendurkan otot yang tegang jadi kepala juga terasa lebih rileks. - Minum obat sakit kepala (4,5)
Jika sakit kepala, kamu juga bisa minum obat pereda sakit kepala yang mengandung parasetamol dan kafein yang cepat redakan sakit kepala,dimana kafein yang berfungsi sebagai mempercepat kerja parasetamol cepat redakan sakit kepala, gak pake lama.
Segera atasi sakit kepala akibat masuk angin agar tidak mengganggu kelancaran aktivitasmu sehari-hari. Bila setelah 5 hari rasa sakit tidak berkurang, segera hubungi dokter.
CH-20220418-06
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi :
- Kementerian Kesehatan. Sepele? Ini 5 Penyakit Yang Memiliki Gejala Serupa Masuk Angin. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan. Diakses pada 4 Maret 2022 dari https://promkes.kemkes.go.id/?p=8084
- Kristina Duda, RN. Why Do Colds Cause Headaches?. Very Well Health. Diakses pada 31 Maret 2022 dari https://www.verywellhealth.com/why-do-colds-cause-headaches-770450
- Chris Illiades, MD. Is It a Head Cold - Or Something Serious?. Everyday Health. Diakses pada 31 Maret 2022 dari https://www.everydayhealth.com/cold-and-flu/headaches-and-head-colds.aspx.
- Kathryn Watson. 14 Types of Headaches and How To Treat Them. Healthline. Diakses pada 31 Maret 2022 dari https://www.healthline.com/health/headache/types-of-headaches.
- Joann Jovinally. 11 Home and Cold Home Remedies. Healthline. Diakses pada 1 April 2022 dari https://www.healthline.com/health/cold-flu/home-remedies#vitamin-c.