Pusing Atau Sakit Kepala? Cek Perbedaannya Sebelum Mengobati
Pusing dan sakit kepala, dua gangguan kesehatan ini termasuk salah satu yang sering dialami kebanyakan orang dengan berbagai penyebab, mulai dari terlalu lelah, kurang minum air putih, hingga menjadi gejala suatu penyakit tertentu (1). Menariknya, dalam masyarakat Indonesia kedua kondisi tersebut seringkali disamakan karena dianggap sama-sama menyerang kepala. Padahal ada beda yang signifikan antara pusing dan sakit kepala. Secara umum, perbedaan pusing dan sakit kepala adalah sensasi rasa yang dirasakan dimana pusing atau lightheaded adalah rasa kepala berputar atau pening. Sedangkan untuk sakit kepala, ada rasa nyeri tajam yang menyerang dan biasanya sangat mengganggu (1,2).
Sedangkan untuk penyebabnya sendiri sangat beragam untuk kedua jenis gangguan kesehatan ini. Misalnya saja untuk pusing biasanya dirasakan ketika seseorang mengalami kurang darah ataupun anemia yang diikuti dengan gejala lain seperti lemas dan mudah letih. Beda halnya dengan sakit kepala yang bisa terjadi karena kelelahan, kurang asupan oksigen ke otak hingga menjadi gejala penyakit tertentu yang serius. (1) Nah, supaya bisa lebih memahami perbedaan kedua jenis nyeri ini berikut adalah informasi lengkapnya.
Pusing
Pusing adalah sebuah kondisi yang menggambarkan hilang keseimbangan sehingga seseorang merasa berputar-putar atau sering juga disebut keliyengan. Secara umum, pusing bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi telinga dalam, migrain, tekanan darah rendah, level gula darah tidak stabil, dehidrasi dan faktor psikis. (2,3). Pusing ini terbagi menjadi dua jenis yaitu:
- Lightheadedness merupakan perasaan berkunang-kunang, seperti ingin pingsan, pandangan mata gelap, lemah, perasaan mual, ingin muntah hingga kepala berputar-putar. Kondisi ini kebanyakan dialami oleh wanita terutama bila pusing yang dirasakan disebabkan oleh masalah anemia (2,3)
- Vertigo atau pusing berputar memberikan sensasi kepala yang berputar hingga hilang keseimbangan. Jika Lightheadedness cenderung membuat penderitanya seperti ingin pingsan, vertigo ini lebih menyiksa karena kepala berputar bisa menyebabkan hilang keseimbangan, mual dan muntah (2).
Sakit Kepala
Berbeda dengan pusing atau keliyengan, sakit kepala memberikan rasa yang berbeda yaitu rasa nyeri yang menusuk, berat dan seperti diikat. Itulah alasannya sakit kepala seringkali melumpuhkan kegiatan sehari-hari. Parahnya, jika sedang memiliki kegiatan yang padat sudah pasti akan keteteran karena rasanya yang menyakitkan. Seperti halnya pusing, sakit kepala juga memiliki beberapa jenis dengan karakteristiknya yang berbeda.
- Sakit kepala primer, merupakan sakit kepala yang tidak diketahui jelas penyebabnya alias tidak ada pemicunya. Sakit kepala jenis ini termasuk tension headache, migrain dan cluster headache yang menyerang bagian tertentu dari area kepala.
- Sakit kepala sekunder, adalah rasa sakit di kepala yang dipicu oleh penyakit tertentu misalnya saja karena tumor di kepala, infeksi, dan kondisi lain seperti karena trauma benturan, infeksi gigi dan telinga, kurang istirahat, konsumsi alkohol dan sebagainya (1,2,3).
Setelah memahami berbagai perbedaan antara pusing dan sakit kepala, sekarang saatnya membahas tentang cara penanganannya. Sakit kepala atau pusing dengan sebab yang berbeda tentunya memiliki jalan keluar yang tidak sama pula. Namun begitu, ada beberapa pertolongan umum yang bisa dicoba untuk meringankan sakitnya.
1. Miliki waktu tidur yang cukup
Terlepas dari penyebab dari pusing dan sakit kepala yang dirasakan, tidur menjadi salah satu obat yang mujarab karena ketika tidur, tubuh akan melepaskan hormon tertentu yang menekan produksi hormon stress yang mengacaukan metabolisme tubuh. Selain itu, ketika beristirahat tubuh seperti melakukan set ulang yang menjadikan sel-sel tubuh beregenerasi lebih cepat sehingga saat bangun tidur nanti tubuh terasa lebih segar. Idealnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur 8 jam untuk bisa merasa fit dan sehat. Namun bila tidak memungkinkan, setidaknya 5-6 jam tidur di malam hari bisa menjadi pertolongan untuk pusing dan sakit kepala (1,3).
2. Penuhi kebutuhan cairan
Dehidrasi seringkali menjadi pemicu sakit kepala. Kendati bukan penyebab utama namun kekurangan cairan menjadikan rasa sakit dan pening yang dirasakan semakin menjadi-jadi. Itulah sebabnya sebelum sakit kepala menyerang ada baiknya membiasakan diri untuk banyak minum air putih minimal 8 gelas sehari atau lebih. Ketika tubuh mendapatkan asupan cair yang cukup, semua sel tubuh bisa bekerja dengan baik. Cairan sebenarnya tidak harus air putih, jus buah segar yang tanpa tambahan pemanis juga bisa membantu menghidrasi tubuh (3).
3. Minum obat sakit kepala
Menjaga waktu istirahat dan memenuhi kebutuhan cairan terkadang tidak cukup meringankan rasa pusing dan sakit kepala yang dirasakan. Bila hal ini terjadi, dan tidak punya waktu yang cukup untuk melakukan kedua hal di atas langsung saja minum obat parasetamol dengan kafein yang efektif meredakan sakit kepala (2). Dengan takaran yang sesuai anjuran obat parasetamol dapat membantu meringankan penyakit ini. Namun, bila ternyata sakit kepala dan pusing tidak hilang juga jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter supaya bisa mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat (1,3).
Penanganan yang tepat dan cepat berdasarkan gejala pusing dan sakit kepala yang dialami dapat membantu mempercepat proses kesembuhannya. Selalu jaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup teratur supaya intensitas sakit kepala dan pusing bisa diminimalisir.
LMR-CH-20210727-57
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi :
- Headache and Lightheadedness, diakses pada 14 Juni 2021 dari https://www.medicinenet.com/headache_and_lightheadedness/multisymptoms.htm
- Headache and Dizziness, diakses pada 14 Juni 2021 dari https://www.healthline.com/health/headache-and-dizziness#is-it-an-emergency
- Headache with Dizziness, diakses pada 14 Juni 2021 dari https://www.everydayhealth.com/pain-management/headache/headache-dizziness.aspx